8 Cara Mengobati Scabies Pada Kucing Yang Benar Hingga Sembuh


Salah satu jenis penyakit paling biasa yang kerap menimpa hewan peliharaan yakni scabies. Secara garis besar, scabies pada kucing disebabkan oleh penularan dan keberadaan tungau. Lalu, bagaimanakah cara mengatasinya?





Sekilas Tentang Penyakit Scabies Kucing










Scabies atau yang lebih terkenal dengan istilah kucis disebabkan masuknya tungau kecil ke dalam lapisan kulit terluar. Tungau itu bernama Sarcoptes Scabiei, dimana hewan mikroskopis berukuran 0,2 mm hingga 0,4 mm ini akan membangun sarangnya pada lapisan kulit kucing.





Scabiei akan ‘menggali’ kulit sepatutnya terowongan lalu bertelur di dalamnya. Mengingat kutu ini memiliki siklus hidup yang termasuk sangat cepat, Scabiei akan menghabiskan seluruh hidupnya selaku parasit pada kucing. Kemudian, sesudah 3 sampai 8 hari berlalu, telur-telur kutu akan menetas dan menjelma larva. Sejalur lalu, larva tadi akan menjelma nimfa.





Pada akibatnya, nimfa akan mengalami pergeseran kulit menjadi tungau cukup umur pada permukaan kulit. Nimfa yang berhasil keluar dari dalam kulit akan kembali bereproduksi. Lalu, kutu betina akan kembali masuk ke terowongan dan menaruh telur-telurnya. Pun demikian dengan siklus berikutnya.





Baca Juga : Cara Menghilangkan Kutu Kucing Cepat Kilat, Praktis dan Aman





Penyebab Scabies Pada Kucing










Terdapat beberapa penyebab scabies yang mungkin bisa terjadi. Salah satunya adalah:





1. Penularan





Kebanyakan kasus scabies kucing disebabkan oleh penularan dari kucing maupun hewan peliharaan  lain yang menderita penyakit ini. Ketika seekor kucing melakukan kontak bareng binatang terjangkit kutu scabiei, nyaris bisa dipastikan kucing tersebut akan tertular scabies.





2. Tungau





Kutu umumnya bisa menetaskan telurnya dimana saja, sehingga ketika kucing peliharaan bermain pada daerah yang terdapat telur benalu scabiei, kucing tersebut memiliki potensi besar terkena tungau dan risikonya terjangkit penyakit scabies.





Kondisi ini mampu didiagnosa dengan melihat dan menganalisa sekujur tubuh kucing peliharaan. Bila di bagian ujung telinganya terdapat sebuah kerak atau area kulit mati yang terangkat, dan bila kulit mati tersebut dikerok maka berakibat kelecetan, bisa jadi kucing itu sudah terpapar penyakit scabies.





Gejala Scabies










Secara spesifik, kutu scabiei akan menyerang bagian kulit kucing. Pada awal paparannya, binatang peliharaan akan menunjukkan sejumlah perubahan sikap lantaran keberadaan kutu yang membuat kucing mencicipi gatal pada tubuhnya. Pada dikala kucing menggaruk bab yang terasa gatal, hal ini justru akan menjadikan papula merah. Dimana penampilan dari papula ini sendiri seperti seperti bisul kecil yang pada akibatnya akan mengeras layaknya kulit mati.





Sejalan dengan bertambahnya waktu, kulit hewan peliharaan yang terkena tungau akan mengeras juga menebal. Bila tidak secepatnya diobati, feline scabies berkemungkinan besar akan menjalar ke seluruh bab badan.





Selain itu, tanda-tanda biasa scabies bisa dilihat dari bulunya yang tampakbotak dan kusut di beberapa bagian. Pada bagian yang lain, kulit kucing mungkin juga akan menawarkan luka berkrusta.





Baca Juga : 10 Penyebab Mata Kucing Berair dan Cara Mengobati dengan Benar





Cara Mengatasi Scabies Kucing










Berikut ialah beberapa cara mengobati penyakit scabies kucing yang bisa digunakan. Let’s jump to the list!





1. Pisah Kucing Scabies dengan Kucing Sehat





Sebagaimana disebutkan sebelumnya, scabies mampu menular antara satu kucing dengan hewan peliharaan lainnya. Oleh alasannya adalah itu, pastikan untuk memisahkan kucing terjangkit dengan kucing sehat segera sehabis pemilik berhasil mengidentifikasi penyakit tersebut.





2. Rutin Bersihkan Kandang





Rutin Bersihkan Kandang
(Sumber: Catlovers.id)




Rutinlah membersihkan sangkar kucing terserang dengan sabun khusus dan air yang mengalir. Tungau scabiei dimungkinkan akan bersarang di kandang kucing. Jangan lupa pula untuk membersihkan seluruh barang yang ada di dalam sangkar seperti halnya kawasan minum, daerah makan, mainan, kain, atau atribut lainnya.





3. Bersihkan Alat Grooming





Bersihkan alat-alat grooming yang umum digunakan kucing terserang. Ini penting untuk dijalankan alasannya adalah tidak menutup kemungkinan kutu juga menempel pada peralatan grooming. Adapun beberapa peralatan tersebut yakni sisir, spons mandi, sikat, sarung tangan grooming, dan lain sebagainya.





4. Hindari Tempat Grooming





Ada baiknya untuk tidak menenteng hewan peliharaan yang terserang scabies ke kawasan grooming umum. Ini karena tungau bisa jadi berasal dari kawasan grooming atau bahkan tertular oleh kucing lain yang juga berlangganan dengan kawasan tersebut. Sebagai gantinya, pemilik boleh melaksanakan rangkaian perawatan kucing di rumah. Atau jika dalam kondisi terdesak, seharusnya pemilik benar-benar selektif dalam menentukan kawasan grooming.





5. Gunakan Shampoo Anti Kutu





Gunakan Shampoo Anti Kutu
(Sumber: Bacalagers.com)




Ketika pemilih melangsungkan prosedur perawatan kucing di rumah, sebaiknya mandikan kucing terjangkit dengan shampoo anti kutu. Jenis shampo tersebut biasanya dibentuk dari bahan belerang atau sebasol yang mampu melenyapkan eksistensi kutu secara optimal.





Konon, shampo khusus ini terbukti ampuh mengendorkan sekaligus menetralisir kutu scabiei pada kucing.





Pastikan untuk memandikan kucing secara kucing sedikitnya sekali dalam sepekan memakai shampo anti kutu. Jangan lupa untuk menggosok kulit kucing dengan lembut selama kurang lebih 10 menit. Dengan kegiatan rutin ini, tungau akan pergi dengan sendiri sesudah 1 sampai 2 bulan.





Baca Juga : Solusi Ampuh Cara Mengobati Flu Kucing Dijamin Cepat Sembuh





6. Berikan Salep Khusus





Agar proses penyembuhan scabies berjalan lebih cepat, pemilih bisa memberikan salep khusus binatang. Salep ini diformulasikan dengan materi dasar petrolatum, gammexane, triamcinolone, dan juga permethrin. Bahan-materi tersebut diyakini cukup ampuh membunuh kutu pada kucing. Salep ini mampu diperoleh dengan gampang melalui petshop konvensional ataupun toko online.





Namun perlu diingat, apabila kucing terserang sedang dalam abad kehamilan maupun menyusui, sangat tidak diusulkan untuk menggunakan salep scabies sebagai sistem pengobatannya. Mengingat, kandungan dalam salep ini sangat berbahaya bagi kesehatan kucing hamil dan menyusui.





7. Berikan Minyak VCO





Berikan Minyak VCO
(Sumber: Republika.co.id)




Sejak dulu, Virgin Coconut Oil atau yang biasa disingkat selaku VCO dikenal dengan seribu keuntungannya. Bukan cuma digunakan sebagai perhiasan kuliner atau bahan utama produk kecantikan, rupanya VCO juga bisa digunakan sebagai obat scabies kucing. Dibanding salep, VCO diklaim lebih aman bagi kucing terjangkit yang sedang hamil ataupun menyusui.





Untuk penggunaannya, pemilik cuma perlu mengoleskan beberapa tetes VCO pada bab tubuh kucing terjangkit. Kabarnya, teknik pengobatan ini sangat efektif dalam menyembuhkan scabies kucing secara alami tanpa imbas samping apapun.





8. Suntik Scabies





Jika keadaan scabies kucing telah sangat parah sampai tidak mampu dikerjakan sendiri di rumah melalui beberapa mekanisme di atas, ada baiknya pemilik eksklusif menenteng hewan peliharaannya ke dokter binatang terpercaya. Disana, kucing akan disuntik dengan cairan khusus oleh dokter binatang terkait.





Tak cuma itu, dokter juga akan menawarkan anjuran untuk melaksanakan suntik sebanyak 2 kali dalam sebulan hingga kucing sembuh total.





Trik ini pun sangat efektif untuk dipraktekkan tatkala peliharaan kesayangan yang terserang scabies lebih dari 1 ekor. Dengan begitu, pemilik tak perlu kerepotan mengoleskan obat scabies satu per satu.





Diketahui, ada berbagai jenis suntikan scabies yang biasa ditemui dipasaran. Sebut saja ivermectin, selamectin, dan doramectin.





Itulah beberapa mekanisme pengobatan scabies pada kucing yang mampu dijalankan secara mandiri di rumah. Cukup simpel dan gampang bukan?





Jangan lupa untuk ikuti kemajuan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menangani Anemia Selama Kehamilan

+22 Cane Corso Natural Ears Ideas

Taman Nasional Gunung Leuser – Sejarah, Alam, Tanaman Fauna & Wisata