7 Belakang Layar Cara Budidaya Ikan Mujair Terbukti Panen Lebih Singkat


Prosedur budidaya ikan mujair lagaknya perlu diketahui oleh para penggiat dunia perjuangan, mengingat prospek bisnis satu ini cukup menjanjikan. Menyinggung soal teknik pembudidayaan, bahwasanya bagaimana sih perawatan dari ikan air tawar satu ini? Dan bagaimana prosedur pemanenan yang baik agar kualitas ikan tidak menurun?





Sekilas Tentang Ikan Mujair










Tak banyak dikenali, ternyata ikan ini ditemukan oleh seseorang berjulukan pak Mujair di muara sungai Serang tempat Blitar. Untuk mengenali hasil temuan tersebut, penduduk setempat kemudian memberi nama ikan tersebut dengan ikan mujair.





Ikan berjulukan latin Oreochromis Mossambicus ini memiliki kandungan nutrisi yang cukup lengkap. Sebut saja mineral, vitamin, sampai protein. Tidak mengherankan kalau lalu banyak penduduk Indonesia yang menyebabkan mujair sebagai lauk makan favoritnya. Karena selain mempunyai citarasa khas nan lezat, mujair juga kaya akan nutrisi yang bagus untuk tubuh manusia.





Baca Juga : Teknik dan Tips Budidaya Ikan Mas semoga Cepat Besar





7 Langkah Mudah Budidaya Ikan Mujair










Berikut merupakan beberapa tahapan dalam membudidayakan ikan mujair yang perlu dilalui. Let’s jump to the list!





1. Pemilihan Indukan





Pemilihan Indukan
(Sumber: Carabrink.blogspot.com)




Pada dasarnya, indukan ikan mujair memegang peranan terpenting dalam memilih mutu hasil budidaya. Indukan dengan mutu mumpuni tentulah akan menghasilkan generasi yang berkualitas baik pula. Salah satu indikator indukan yang bagus ialah bertubuhsehat dan mempunyai bobot sekurang-kurangnya 100 gram.





Ciri fisik indukan jantan dengan indukan betina memiliki sejumlah perbedaan. Dimana,





1. Indukan Jantan:





  • Mempunyai 2 lubang urogenital, ialah anus dan sperma yang merangkap menjadi lubang urine.
  • Memiliki ujung sirip dengan warna kemerahan terperinci.
  • Area perut indukan jantan mempunyai warna lebih gelap dibanding area badan lainnya.




2. Indukan Betina:





  • Mempunyai total 3 lubang urogenital yang masing-masingnya ialah lubang anus, lubang urine, dan lubang untuk mengeluarkan sel telur.
  • Perutnya cenderung berwarna putih.
  • Dagu dengan warna putih.
  • Bagian ujung siripnya memiliki warna kemerahan pucat dan relatif kurang terperinci jikalau dilihat dari jauh.
  • Apabila perut induk betina distriping, maka tubuhnya tidak akan mengeluarkan cairan.




2. Pemijahan Benih





Prosedur pemijahan bermaksud biar indukan ikan mujair bisa secepatnya menciptakan benih yang nantinya akan disebarkan pada kolam lain secara terpisah. Adapun teknik pemijahan ikan mujair yakni sebagai berikut:





  • Siapkan bak dengan ukuran kurang lebih 3 x 4 meter dan kedalaman air mencapai 60 cm.
  • Tambahkan lumpur halus di bagian dasar kolam agar mujair mampu menciptakan sarangnya dengan mudah.
  • Setelah itu, masukkan kedua indukan dengan proporsi 3:2.
  • Apabila proses pembuahan berhasil terjadi, indukan betina akan mengumpulkan sel telur di dalam mulutnya sejak periode inkubasi sampai telur-telur itu menetas.
  • Umumnya, proses inkubasi akan berlangsung selama 3 sampai 5 hari. Kemudian setelahnya, telur akan menetas dan bermetamorfosis larva.
  • Ketika larva meraih usia 2 minggu, mereka sudah dapat dilepaskan dari induknya semoga mampu berguru mencari makanannya sendiri.




Baca Juga : Trik Rahasia Cara Budidaya Ikan Nila Agar Cepat Panen





3. Pembuatan Kolam Terpal





Pembuatan Kolam Terpal
(Sumber: Akuatik.id)




Sejatinya, ada banyak sekali kreasi jenis bak yang mampu diaplikasikan untuk budidaya mujair. Dari seluruh jenis tersebut, kolam terpallah yang dianggap paling hemat dan efisien. Kolam mampu dibangun di atas sebidang tanah berskala 50 x 50 x 100 m2 dengan material kayu/bambu dan beberapa lembar terpal saja. Adapun tahapan pembuatan bak terpal ialah sebagai berikut:





  • Ukuran kolam mampu diubahsuaikan dengan luas lahan dan keperluan dari masing-masing pembudidaya.
  • Pilihlah jenis terpal plastik yang tebal supaya lebih infinit.
  • Kolam mampu dibangun dalam bentuk persegi panjang. Setiap sudut kolom mesti diberi kayu yang berpengaruh untuk menyangga agar kolam tidak roboh dikala tergerus air hujan maupun angin kencang.
  • Sebaiknya jangan langsung mengisi bak dengan air sesudah proses pengerjaan usai. Biarkan sekitar 2-3 minggu hingga bak sungguh-sungguh dalam keadaan kering.
  • Kemudian, kerjakan pengapuran dan kembali diamkan bak selama 3 sampai 4 minggu.
  • Setelah itu, isi air sebanyak ¾ bab dari tinggi kolam terpal.
  • Biarkan selama seminggu dan tebarkan benih ikan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.




4. Penebaran Bibit ke Kolam





Kepadatan benih dalam setiap kolom berskala 50 x 50 x 100 cm ialah 400 sampai 500 ekor. Sebaiknya, proses penebaran benih dilakukan pada sore hari ketika terik matahari tidak terlalu menyengat.





Dalam beberapa hari pertama, beberapa benih yang ditaburkan mungkin akan tampak mengambang dan mati. Apabila jumlah ikan yang ditemukan mati hanya berkisar antara 3-4 saja, hal tersebut masih termasuk wajar dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kalau jumlahnya melampaui itu, seharusnya pelaku budidaya mulai menerapkan sejumlah tindakan, mirip mencari tahu penyebab ajal ikan mujair dan mencarikan solusi untuknya.





5. Pemberian Pangan





Agar ikan mujair mampu meningkat dengan maksimal, tunjangan pakan bisa dilaksanakan dengan hukum berikut:





  • Jenis pakan yang direkomendasikan untuk budidaya mujair adalah masakan padat berbentukpelet dengan kandungan lemak 30%, protein 28%, dan karbohidrat 15%.
  • Pakan akan diberikan sebanyak 3 kali dalam sehari, yaitu pada pagi, siang, dan sore.
  • Dalam ukuran 400-500 ekor benih, porsi pakan yang diharapkan berkisar antara 1 sampai 2 kg pelet.
  • Jumlah pakan bisa ditingkatkan sedikit demi sedikit seiring dengan pertumbuhan ikan.
  • Tidak hanya berperan selaku masakan tambahan bagi ikan mujair, tetapi penambahan tumbuhan eceng gondok juga dapat mempertahankan keadaan kolam tetap sejuk.




6. Pergantian Air Kolam





Penggantian air bak secara rutin dibutuhkan untuk mempertahankan kebersihan air sekaligus menangkal ikan mujair dari berbagai serangan virus dan kuman penyebab penyakit. Frekuensi penggantian air kolam yang direkomendasikan ialah 2 hingga 3 minggu sekali. Selain mempertahankan air tetap dalam kondisi bersih, agresi ini juga akan menolong memudahkan pelaku budidaya dalam membersihkan sisa-sisa masakan yang menumpuk di dasar bak.





Baca Juga : Panduan Cara Budidaya Ikan Cupang Koi untuk Pemula





7. Proses Pemanenan





Proses Pemanenan
(Sumber: Youtube.com)




Biasanya, ikan mujair bisa dipanen sesudah usianya meraih 4-5 bulan, terhitung sejak hari pertama benih ditaburkan ke dalam kolam. Perlu dikenang, baik buruknya kualitas ikan memiliki hubungan yang sungguh dekat dengan kisaran harga per kg nya. Oleh karena itu, peternak ikan harus mengetahui bagaimana prosedur pemanenan yang baik dan benar supaya kualitas ikan tetap terjaga.





  • Berikan pakan kepada ikan mujair sebelum proses pemanenan dilangsungkan. Upaya ini diklaim bisa meningkatkan bobot dari ikan itu sendiri.
  • Lalu, minimalkan volume air kolam secara perlahan guna menghindari ikan merasa tertekan.
  • Saat volume air bak mulai berkurang, peternak mampu mengawali proses memanen dengan menggunakan jaring.
  • Setelah itu, letakkan ikan hasil penjaringan pada wadah baru yang higienis. Pada tahap ini, peternak dapat mempergunakan wadah plastik yang telah diisi dengan air higienis.
  • Tambahkan pula tambahan oksigen ke dalam wadah tersebut semoga ikan mujair mampu bertahan hidup dan tetap dalam kondisi yang segar.




Demikianlah tahapan melaksanakan budidaya ikan mujair yang mampu dilakoni di rumah. Cukup praktis dan tidak memerlukan banyak biaya ya!





Jangan lupa untuk ikuti kemajuan website kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menangani Anemia Selama Kehamilan

+22 Cane Corso Natural Ears Ideas

Taman Nasional Gunung Leuser – Sejarah, Alam, Tanaman Fauna & Wisata