6 Cara Menanam Hidroponik Cabai Paling Mudah Untuk Pemula
Beberapa waktu yang kemudian, sistem penanaman hidroponik mulai banyak dikerjakan. Selain lebih ekonomis dan praktis dalam hal perawatannya, penerapan sistem hidroponik menjadi solusi alternatif bagi penduduk Indonesia yang memiliki keterbatasan lahan tetapi menghendaki keberadaan flora segar di rumahnya. Salah satu jenis tumbuhan yang kerap dibudidayakan lewat tata cara hidroponik yakni buah cabai. Lantas, bagaimanakah mekanisme penanaman hidroponik cabe?
Kenapa Harus Hidroponik?
Ada aneka macam argumentasi yang mendukung dilakukannya metode hidroponik untuk penanaman buah/sayur di rumah. Salah satunya yaitu sebagai berikut:
- Pengerjaan dan perawatan metode hidroponik tergolong gampang untuk dikerjakan, bahkan oleh pemula yang masih cukup awam sekalipun.
- Tidak membutuhkan banyak ongkos, tenaga, maupun waktu untuk memeliharanya.
- Pemberian nutrisi yang dilarutkan melalui air lebih efektif dan efisien untuk mempercepat pertumbuhan tumbuhan.
- Tanaman yang sudah mati mampu dicabut dan diganti dengan tanaman yang gres.
- Potensi serangan hama dan penyakit lebih mudah dikendalikan.
- Produk yang dihasilkan lebih sehat juga aman untuk dikonsumsi.
- Tanaman hidroponik dapat bertumbuh lebih cepat dengan hasil kontinyu.
- Menjadi penyelesaian terbaik atas masalah keterbatasan lahan atau keadaan tanah kurang baik.
- Kemungkinan kerugian yang mau diderita petani sehabis panen condong lebih kecil daripada bercocok tanam secara konvensional. Ini sebab dikala hasil hidroponik dijual, harga pasaran produknya cukup tinggi dan relatif konstan.
- Bisa menanam flora musiman di luar musimnya, tidak memedulikan ekspresi dominan.
- Terhindar dari resiko erosi atau kekeringan.
Baca Juga : Panduan Lengkap Cara Budidaya Aquaponik untuk Pemula
6 Cara Menanam Hidroponik Cabe
Berikut merupakan bimbingan menanam cabe di metode hidroponik. Let’s get to the list!
1. Memilih Benih

Pilihlah jenis cabe yang hendak dibudidayakan. Apapun jenisnya, pastikan agar kematangan benih sudah tepat. Dalam hal ini, lazimnya ditunjukkan lewat warna cabai yang merah renta.
Belah buah cabe dan ambil bab isinya. Setelah itu, jemur biji cabai selama 2 hari sampai mengering. Sebagai alternatif, petani mampu berbelanja benih cabai siap tabur melalui toko-toko tumbuhan terdekat.
2. Menyemai Benih Cabe
Bertani cabe menggunakan metode hidroponik atau metode fertigasi/nft sejatinya tidak mampu menggunakan benih secara langsung. Melainkan mesti lewat proses pembibitan atau penyemaian apalagi dahulu biar benih mampu bertumbuh dengan baik sekaligus mengurangi daerah.
Selain itu, langkah ini juga bisa menyeleksi benih yang hendak ditanam, sehingga pada hasilnya petani akan memperoleh bibit dan hasil yang anggun. Mengingat tidak semua benih yang disemai akan meningkat . Fakta ini juga dijelaskan pada kemasan benih, lazimnya akan tertulis daya kecambah minimal berkisar antara 80% hingga dengan 90%.
Wadah pembibitan atau persemaian idealnya memakai baki, tray semai, ataupun kotak kayu. Semai benih cabai di tempat tersebut dan gunakan cocopeat, sekam bakar, juga pasir selaku media tanamnya. Proporsi ketiganya yakni 1 : 1 : 1. Setelah adonan media tanam siap, semprot wadah pembibitan dengan air secukupnya. Kemudian, sebarkan benih cabe dan tutupi kembali dengan media tanam yang tersisa.
Apabila petani memakai tray semai, tentukan untuk memperlihatkan jarak antar benih biar tumbuhan cabe yang berkembang tidak terlalu berdempetan, sehingga pertumbuhannya menjadi terganggu. Disamping itu, keberadaan jarak akan memudahkan petani ketika memindahkan tanaman tersebut nantinya.
Lakukan perawatan pada benih dengan rutin menyiraminya saban hari dan menempatkan tray semai di bawah sinar matahari, sehingga bibit cabai tidak kutilang. Pada ketika bibit mencapai usia 7-10 hari, petani mampu mulai memindahkannya ke lahan hidroponik.
Baca Juga : Rahasia Cara Mencangkok dengan Mudah dan Cepat Tanpa Gagal
3. Menyiapkan Media Tanam

Keterbatasan lahan dan ongkos seringkali memaksa manusia memutar otaknya demi mendapatkan ilham inovatif sebagai solusinya. Sembari menanti waktu pembibitan bibit cabai usai, petani dapat mempersiapkan tata cara atau daerah yang hendak dipakai sebagai wadah budidaya cabai.
Hingga dikala ini, ada banyak variasi media tanam hidroponik yang mampu digunakan. Sebut saja polyback, wick, deep water culture, dan banyak lagi yang lain. Untuk tanaman cabai hidroponik, media tanam yang kerap dipakai ialah bagian pipa atau botol air mineral.
Masih memakai media tanam dengan bahan cocopeat dan arang sekam, tata cara penanaman cabe secara hidroponik digarap dengan perbandingan 1 : 1 antar masing-masing bahan. Lalu, campur sampai merata dan letakkan pada botol air mineral atau kepingan pipa yang sudah dibuat sedemikian rupa.
Berikan pula sumbu semoga nutrisi yang diharapkan flora cabai mampu terserap dan membasahi seluruh bagian media tanam pun akarnya. Kain dengan daya serap bagus layaknya kain flanel mampu menjadi pilihan sumbu hidroponik.
4. Menanam Bibit
Memiliki daun berjumlah 4 dan akar yang lebat menjadi teladan dikala benih cabai sudah siap dipindahkan dari daerah penyemaian ke media tanam bahu-membahu. Pastikan untuk mencabut bibit cabai secara perlahan biar akarnya tidak patah atau rusak.
Sirami bibit memakai air sampai media penyemaian lembap supaya proses pencabutan lebih gampang dilakukan. Atau bisa juga dengan menyertakan sedikit media tanam dikala mencabut bibitnya. Baru kemudian merendamnya di air sembari digoyang-goyangkan supaya media tanamnya rontok ke dasar air. Setelah itu, tanam bibit cabai ke botol atau metode hidroponik lain yang sudah disiapkan.
Perlu diingat, proses pemindahan bibit diusulkan dilakukan pada pagi atau sore hari. Usahakan untuk tidak memindahkannya di siang hari atau bibit malah akan jadi layu.
Posisikan metode hidroponik ke arah yang banyak mendapatkan paparan sinar matahari guna memudahkannya berkembang maksimal. Jangan lupa pula untuk menyertakan nutrisi pemanis untuk menunjang perkembangannya.
Baca Juga : Musim Hujan Tiba? Begini 3 Cara Merawat Cabe yang Tepat
5. Merawat Tanaman Cabai
a. Mengontrol Nutrisi
Perhatikan suplai nutrisi pada tumbuhan cabai secara berkala. Pastikan untuk tidak membuatnya terlalu kering ataupun mengurangi kelembabannya. Kondisi media tanam terlalu kering akan berpengaruh kepada perkembangan tanaman cabai itu sendiri. Oleh sebab itu, pastikan untuk selalu menjaga keseimbangan antara kelembaban media tanam dan asupan nutrisinya sehingga syarat berkembang cabe bisa terpenuhi dengan optimal.
b. Mencegah dan Menanggulangi Hama
Sejumlah penyakit yang biasa menyerang flora cabe ialah kutu daun, ulat, serta tungau. Dimana hama tersebut akan menyebabkan timbulnya bercak pada daun dan amis pada buahnya. Untuk mengatasinya, cukup semprotkan pestisida organik secara terjadwal.
c. Memeriksa Derajat Keasaman
Tiap-tiap flora mempunyai syarat hidupnya masing-masing. Pun dengan tanaman cabai yang memerlukan derajat keasaman sebesar 6-7. Pengukurannya bisa dilangsungkan dengan 2 sistem. Yakni menggunakan pH meter atau melakukannya secara manual dengan memperhatikan daun tanaman cabe. Apabila warna daun tampak kekuningan, artinya pH tanah sedang menurun.
6. Proses Panen

Cabai dapat mulai dipanen ketika usianya meraih 60-70 hari sejak hari pertama penanamannya. Waktu terbaik untuk memanen hasil budidaya cabe yakni ketika buahnya berwarna kemerahan, alias sudah matang. Pemanenan bisa dijalankan ketika pagi hari agar kesegaran cabe mampu tersadar.
Kini, keterbatasan lahan tidak lagi menjadi argumentasi sulit membudidayakan sebuah flora. Lewat mekanisme budidaya hidroponik cabe di atas, penanaman buah dan sayur-mayur segar bisa dijalankan dimanapun. Menarik ya?
Jangan lupa untuk ikuti kemajuan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.
Komentar
Posting Komentar