6 Cara Budidaya Ikan Zebra Dari Permulaan Sampai Panen Besar


Membudidayakan ikan hias di rumah terkadang tak cuma dijadikan selaku hobi maupun kepuasan eksklusif saja, melainkan juga bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah yang cukup prospektif. Bicara soal ikan hias, tidak afdol rasanya jikalau kita melalaikan ikan zebra. Lalu, bagaimanakah cara budidaya ikan zebra yang benar?





Kilas Singkat Ikan Zebra Pink










Ikan zebra pink atau yang juga populer dengan nama zebra danio merupakan ikan hias asal Asia Selatan, utamanya tempat India, Nepal, Bhutan, dan Pakistan. Sama mirip namanya, badan ikan ini dipenuhi oleh garis-garis putih layaknya zebra.





Jenis ikan ini tak cuma memiliki pink sebagai varian warnanya, melainkan juga tersedia dalam beberapa warna lain mirip hitam putih, kuning, atau biru.





Konon, ikan dengan nama ilmiah Brachydanio Reno ini lebih senang mendiami sungai dengan fatwa arus pelan dan tidak deras.





Terdapat banyak kegunaan dari ikan zebra dalam dunia kesehatan/biomedis. Sejauh ini, riset dan penlitian wacana ikan zebra pink telah menciptakan wawasan gres perihal penyakit diabetes, penyakit otot, kanker, dan lain sebagainya.





Selain itu, embrio dari ikan zebra diklaim mampu menyerap obat-obatan yang dimasukkan ke dalam air. Para peneliti telah berhasil melakukan upayanya dengan berhasil dan menemukan obat baru yang dimungkinkan mampu dipakai pada beberapa macam obat kanker.





Baca Juga : Panduan Cara Budidaya Ikan Cupang Koi untuk Pemula





Panduan Budidaya Ikan Zebra Pink










Musim penghujan diklaim sebagai waktu yang menyenangkan bagi insan untuk lalu ‘hibernasi’ di rumah. Sementara bagi ikan zebra, waktu ini menjadi saat-saat emas untuk melakukan perkawinan antara ikan betina cukup umur dan ikan jantan remaja.





Mengingat makhluk air ini sungguh mudah meningkat biak, banyak orang tertarikuntuk membudidayakannya di rumah, entah untuk peliharaan langsung ataupun dijadikan sebagai ladang bisnis. Lebih detailnya, berikut ialah beberapa langkah membudidayakan ikan zebra pink.





1. Menyiapkan Aquarium





Menyiapkan Aquarium
(Sumber: Berkeluarga.id)




Wadah terbaik yang bisa dipilih untuk pembudidayaan ikan zebra yakni aquarium. Bukan sembarang aquarium, wadah tersebut harus diatur sedemikian rupa supaya rupanya mirip mirip habitat aslinya sehingga ikan bisa dengan mudah menyesuaikan diri nantinya. Volume minimum untuk wadah tempat tinggal ikan ini yakni 40 liter. Akan lebih baik lagi jika aquarium dilengkapi dengan pemanas, filter daya eksterior, dan bio wheel.





Biasanya, air yang mengalir ke tempat tinggal-rumah warna mengandung klorin, karenanya pembudidaya dianjurkan untuk berbelanja larutan natrium tiosulfat semoga klorin hilang. Perlu dikenali, klorin bisa sangat berbahaya bagi ikan karena bisa menghancurkan jaringan pencernaan, mengusik fungsi pernapasan, menghalangi kinerja insang, dan bahkan dalam beberapa perkara mampu mengakibatkan maut.





Tambahkan pula batu kecil di dalam akuarium dan jaga konsentrasi ion H pada airnya. Adapun nilai pH yang ideal dan cocok untuk budidaya ikan zebra pink yakni 7.





2. Memasukkan Indukan Ke Akuarium





Kunci utama dari keberhasilan budidaya ikan ialah kualitas induk binatang. Untuk itu, pilihlah induk ikan zebra dengan fisik lengkap nan sehat, mampu bergerak secara aktif, dan tidak terjangkit hama. Kualitas indukan yang baik akan menghasilkan keturunan yang baik pula nantinya.





Beberapa waktu sebelum melakukan pemijahan, rawatlah ikan indukan pada aquarium yang berlainan. Apabila induk betina sudah mulai terlihat penuh dan gendut dengan telur di dalam perutnya, sekarang waktunya memadukan keduanya dalam 1 daerah.





Idealnya, pemijahan ikan zebra pink menggunakan perbandingan 1:2 untuk masing-masing induk betina dan induk jantan. Dalam 1 aquarium sedikitnya bisa dimasuki 6 ekor ikan.





Jika peternak masih resah soal mana yang ikan betina dan mana yang jantan, cobalah melihat garis kuning pada tubuh ikan. Biasanya, indukan jantan akan memiliki garis-garis kuning di tubuhnya, sementara indukan betina tidak.





Baca Juga : Rangkuman Cara Budidaya Ikan Guppy Lengkap Ada Disini





3. Memisahkan Telur Ikan





Pada dasarnya, ternak ikan zebra pink tidak memerlukan wadah dengan kawasan yang besar. Malahan ikan ini bisa digabungkan dengan jenis ikan lain dalam 1 wadah yang sama karena memiliki kecenderungan gampang berinteraksi bareng ikan lain.





Ketika indukan ikan dimasukkan ke dalam aquarium, secara alamiah akan terjadi proses pemijahan tanpa perlu dibantu peternak atau dijodohkan.





Apabila proses perkawinan antar indukan telah terjadi, maka telur akan keluar dari badan si betina. Perlu diingat, sebelum memasukkan ikan betina dan ikan jantan pada aquarium, pastikan untuk menciptakan sekat berupa tanaman air supaya telur tidak nampak.





Ikan zebra pink dikenal sungguh menggemari telur anaknya sebagai bahan konsumsinya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk segera pisahkan telur dengan induknya dan memindahkannya ke aquarium lain.





4. Memelihara Larva





Umumnya telur ikan akan menetas sehabis 24 jam berlalu. Pada ketika ini, larva akan mulai muncul di aquarium.





Larva-larva tadi akan tumbuh menjadi ikan kecil dan ikan besar nantinya. Larva biasanya akan berenang sehabis usianya mencapai 7 hari. Agar perkembangannya mampu optimal, pastikan untuk memasang suhu ideal untuk air di dalam wadah ikan, yaitu 18 hingga 24 derajat celcius.





Ketika larva telah mulai bisa berenang, pembudidaya dibutuhkan segera mengganti air aquarium dengan yang gres. Proses perubahan air ini harus dilakukan secara hati-hati karena larva sangat sensitif terhadap benda di dekatnya atau pergantian lingkungan tiba-tiba. Perlu diketahui, anak ikan zebra pink sungguh rentan stres, kesudahannya diharapkan penanganan khusus dalam perawatannya.





5. Pemberian Pakan





Pemberian Pakan
(Sumber: Sukaikan.com)




Setiap organisme yang hidup di wajah bumi pastilah memerlukan makanan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehingga mereka mampu bertahan dalam ekosistem, pun demikian dengan ikan zebra pink.





Jenis pakan yang baik untuk larva baru yakni rotifera, artemia, dan indusoria. Dimana rotifera ialah makhluk mikroskopis berukuran sangat kecil yang mempunyai silia di tubuhnya. Rotifera seringkali dijadikan pakan untuk ikan-ikan hias. Sementara infusoria yaitu hewan protozoa yang biasa ditemui di kolam hijau.





Artemia bisa disebut sebagai pakan alami untuk larva ikan zebra pink. Sedangkan bagi ikan yang telah cukup umur, umumnya akan diberi pakan berupa cacing sutera atau cacing darah.





Sebagaimana kita pahami, jenis ikan zebra pink mempunyai warna tubuh yang sungguh elok ketika telah sampaumur. Ikan yang ukurannya besar bisa mulai dijajakan pada penggemar ikan hias. Hingga ketika ini, cukup banyak masyarakat Indonesia yang mengadopsi ikan zebra pink selaku peliharaan di aquariumnya.





Baca Juga : Rahasia Cara Merawat Ikan Discus semoga Sehat Bebas Penyakit





6. Menjaga Kebersihan Aquarium





Menjaga Kebersihan Aquarium
(Sumber: Youtube.com)




Penting bagi pembudidaya untuk selalu membersihkan aquarium di setiap harinya. Membersihkan sampah yang ada di bab bawah aquarium contohnya. Atau membuang dan mengganti air sejumlah 10 sampai 15 persen dari total keseluruhan air di dalam aquarium.





Saat hendak melakukan perubahan air, pastikan untuk tidak mengeluarkan ikan zebra alasannya dapat menjadikan stres.





Gunakanlah baskom baru yang dikhususkan selaku wadah air, jangan memakai ember bekas yang sebelumnya sudah pernah dipakai untuk pekerjaan rumah tangga, karena dimungkinkan kandungan kimia berbahaya dari sabun atau materi lainnya masih menempel di baskom.Melihat banyaknya peminat dari ikan hias ini, potensi atas budidaya ikan zebra terbuka makin lebar. Terdengar menawan bukan?





Jangan lupa untuk ikuti perkembangan situs web kita dengan LIKE Facebook, Follow Twitter dan Instagram TrikMerawat.com. Jangan Lupa Juga Untuk Follow Instagram dan Subscribe Channel Youtube penulis.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menangani Anemia Selama Kehamilan

+22 Cane Corso Natural Ears Ideas

Taman Nasional Gunung Leuser – Sejarah, Alam, Tanaman Fauna & Wisata